Abimana Aryasatya Ingin Jadi Produser Film Anak

Masa-masa kecil merupakan saat yang paling penting bagi tumbuh kembang seorang anak. Di masa kanak-kanak juga muncul keingintahuan yang lebih tentang berbagai hal, termasuk tentang teknologi digital. 

Sadar akan hal itu, Abimana Aryasatya atau Abi, begitu ia biasa disapa, mencoba membuat sebuah film yang bisa dijadikan pembelajaran bagi orangtua dalam mengajarkan anak bagaimana menggunakan dan memanfaatkan teknologi digital dengan cara bijak. 

Abimana Aryasatya Jadi Produser Film


Film yang diberi judul Petualangan Menangkap Petir ini mengajarkan anak untuk tidak hanya bermimpi, namun berkarya sejak dini.

Berbicara tentang film yang tayang pada akhir Maret, Abimana Aryasatya pria kelahiran Jakarta, 24 Okotober 1982 ini, mengaku bahwa sebenarnya ini lebih kepada concern kami (seorang ayah yang memiliki anak) terhadap perilaku anak dalam bermedia digital. Karena kami melihat impact atau pengaruh media digital terhadap perkembangan anak sangat besar.

"Jadi bisa dikatakan film yang kami buat ini seperti digital parenting juga sih. Karena tidak bisa dipungkiri saat ini anak-anak lebih cepat mempelajari sesuatu lewat media digital. Bahkan tidak jarang mereka bercita-cita ingin jadi youtuber atau Vloger,”ujar pemeran Dono dalam Film Warkop DKI, Jangkrik boss!!. 

Karir Film Petualangan Menangkap Petir ini menjadi film pertama putra pasangan Roberto Candelas Aguinaga dan Ie Siu Khiauw ini sebagai produser. Ya sebelumnya peraih Pemeran Utama Pria Terbaik di ajang Indonesian Box Office Movie Awards 2017 ini lebih dikenal publik lewat aktingnya di layar kaca dan layar lebar

Awal tahun 90’an, wajah Abimana mulai dikenal orang lewat perannya sebagai Nuno sinetron Lupus (ketika itu ia masih menyandang nama Robertino). Dari sana tawaran berlakon di layar kaca pun terus menerus menghampirinya, hingga kemudian ia didapuk sebuah peran di film layar lebar Catatan Si Boy.

Di film Catatan Si Boy inilah ia pertama kali menggunakan nama Abimana (bukan lagi Robertino). Sejak saat itu tawaran demi tawaran berperan dalam layar lebar pun terus menerus menghampirinya, sebut saja film Republik Twitter, Dilema, Belenggu, 99 Cahaya di Langit Eropa, film sekuel Laskar Pelangi, dan Film Warkop DKI, Jangkrik Boss!!. Di film terakhir ini ia diganjar penghargaan sebagai Pemeran Utama Pria Terbaik dalam Indonesia Movie Award 2017.

Menjadi produser atau orang di belakang layar diakui suami dari Inong Nindya Ayu ini merupakan mimpi lamanya. Takdir lebih dulu membawanya menjadi seorang aktor, yang kemudian membuka kesempatan yang besar baginya untuk bisa mewujudkan mimpi lamanya tadi, menjadi seorang produser.

Menjadi produser ini merupakan mimpi lama saya. Saya sebenarnya lebih suka menjadi orang di belakang layar. Namun orang lebih dulu mengenal saya sebagai seorang actor. Itupun saya syukuri, karena dari keaktoran saya itu membuka peluang yang lebih bagi saya untuk menjadi produser. 

Bahkan tidak dapat dipungkiri, perekonomian saya pun masih bergantung dari profesi saya sebagai aktor. Karena sebenarnya profesi produser itu lebih bersifat gambling, kalau filmnya laku, ya bisa balik modal, dan bisa untung. Namun kalau tidak laku di pasaran, ya harus terima rugi. Tapi mudahmudahan film perdana yang saya produseri ini bisa diterima masyarakat luas,”papar Abi.

Ke depan, ayah empat orang anak ini mengaku akan tetap concern dengan film-film yang dikhususkan untuk anak. Hal itu lebih kepada tanggung jawabnya sebagai seorang ayah yang peduli terhadap dunia anak, yang sejatinya masa-masa tersebut tidak akan terulang lagi.

“Kalau ada rejeki dan kesempatan lagi, saya akan membuat satu film khusus anak setidaknya setiap dua tahun. Karena masa anak tidak akan terulang lagi. Film menjadi sebuah media yang sangat baik untuk mengajarkan hidup dan perilaku kepada anak-anak,”pungkas pria yang beberapa kali menjadi nominator di beberapa kategori di ajang Festival Film Indonesia

0 komentar:

Posting Komentar

Semua komentar dimoderasi. Maaf jika komentar tidak ditampilkan atau dibalas.